Ibu Hamil Dengan Nyeri Punggung

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER III PADA Ny. S DENGAN NYERI PUNGGUNG
DI RB PINTAN SARI SUKOHARJO

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut adalah beban perut yang meningkat dan bertambah besar, hal ini membuat ibu sulit bergerak dan mencari posisi tubuh yang nyaman (Kasdu, 2005; 73). Ibu hamil mencondongkan perut sehingga menambah lengkungan pada bagian bawah punggung yang menimbulkan rasa nyeri. Gejala nyeri punggung ini disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang mengendurkan sendi, ikatan tulang dan otot di pinggul (Tiran, 2007; 108).
Dari hasil penelitian oleh Meyer dan rekan (1994) ditemukan (45%) wanita hamil mengalami nyeri punggung dan meningkat sampai (69%) pada minggu ke-28 (Mander, 2003; 113).
Nyeri punggung ini biasanya akan meningkat intensitasnya seiring bertambahnya usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini disebabkan oleh berat uterus yang membesar, membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban (Varney, 2006; 542).
Data yang diperoleh oleh penulis dari register ANC di RB Pintan Sari Sukoharjo ditemukan data kunjungan ANC (Antenatal Care) Trimester III selama bulan April 2007-Maret 2008 sebanyak 211 orang terdapat 72 (34,12%) ibu hamil dengan nyeri punggung.
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan normal diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III /2007 tentang Standar Profesi Bidan dalam kompetensi ke- 3: Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu. Maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal Trimester III Pada Ny. S dengan Nyeri Punggung di RB Pintan Sari Sukoharjo”.

B. RUANG LINGKUP
1. Lingkup Masalah
Masalah dalam kasus ini hanya dibatasi pada aspek asuhan kebidanan ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung khususnya pada Ny. S di RB Pintan Sari Sukoharjo.
2. Lingkup Materi
Materi yang penulis gunakan adalah ilmu kebidanan yang diaplikasikan dalam penanganan ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung melalui manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah Varney.
3. Lingkup Lokasi
Lokasi pengambilan kasus untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan di RB Pintan Sari Sukoharjo.
4. Lingkup Waktu
Pelaksanaan pengambilan kasus untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan pada tanggal 9 April 2008 dan kunjungan ulang 16 April 2008.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan penulis dalam melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan normal secara komprehensif kepada ibu hamil khususnya trimester III dengan nyeri punggung.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan nyeri punggung dan penanganannya untuk mengurangi nyeri punggung.
b. Mendeteksi secara dini adanya komplikasi-komplikasi yang timbul pada masa kehamilan.
c. Mengetahui kesenjangan antara teori dan praktek.

D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Mampu meningkatkan pola pikir ilmiah penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung.
2. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya pada ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan dapat sebagai bahan referensi untuk menambah sumber kepustakaan.

E. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Metode Penulisan
Metode Deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu metode penulisan yang hasilnya berupa penggambaran keadaan obyek yang diamati tanpa harus memberikan kesimpulan yang berlaku umum (Taufiqurohman, 2004; 8).
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden (Budiarto, 2002; 13).
b. Observasi
Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien (Nursalam, 2001; 30).

c. Pemeriksaan
Cara pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik (Budiarto, 2002; 15).
d. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah studi yang berkaitan dengan perkembangan yang berupa catatan-catatan kesehatan pasien (Effendy, 1998; 47).

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat, metode penulisan, tehnik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini menyajikan teori medis dan teori manajemen kebidanan. Teori medis menjelaskan mengenai kehamilan normal, proses kehamilan, perubahan anatomis dan fisiologis pada kehamilan, hormon yang berpengaruh pada kehamilan, perubahan fisiologis trimester III, perubahan psikologis selama kehamilan trimester III, kebutuhan selama kehamilan, penatalaksanaan ibu hamil, ketidaknyamanan yang umum terjadi pada kehamilan trimester III terutama nyeri punggung, pengertian nyeri punggung, faktor-faktor penyebab nyeri punggung, dasar anatomis dan fisiologis nyeri punggung dan cara mengatasi nyeri punggung. Teori manajemen yang digunakan adalah teori manajemen kebidanan Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu: pengkajian, interpertasi data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi.
BAB III LAPORAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menyajikan kasus mulai dari pengkajian data sampai evaluasi serta pembahasannya dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut Varney. Sedangkan pada pembahasannya dijelaskan mengenai keterkaitan antara kasus dengan teori.
BAB IV PENUTUP
Bab ini terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus. Sedangkan saran adalah tanggapan dari simpulan dan merupakan pemecahan masalah yang realistis dan operasional artinya saran yang dikemukakan dapat diterima secara wajar dan dapat dilaksanakan oleh yang diberi saran.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. TEORI MEDIS
1. Kehamilan Normal
a. Pengertian
Kehamilan normal adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) atau (9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002; 89).
Lama kehamilan yaitu sekitar 280 hari atau 40 minggu (Mochtar, 1998; 43). Dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Kehamilan dibawah 28 minggu dengan berat janin dibawah 1000 gram, bila berakhir disebut keguguran.
2) Kehamilan 28-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas.
3) Kehamilan 37-40 minggu disebut aterm.
4) Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau serotinus.
(Mochtar, 1998; 91).
b. Proses Kehamilan
1) Konsepsi (pembuahan)
Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba falopii. Hanya ada satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Kemudian, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama 3 hari sampai stadium morula. Hasil konsepsi tiba dalam cavum uteri pada tingkat blastula (Mochtar, 1998; 18-19).
2) Nidasi (implantasi)
Adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium (Mochtar, 1998; 19).
3) Plasentasi dan Mukosa Rahim
Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang terdiri atas:
a) Desidua basalis: terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim, disinilah plasenta terbentuk.
b) Desidua kapsularis: yang meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim.
c) Desidua vera (parietalis): yang meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya (Mochtar, 1998; 21).
c. Perubahan Anatomis dan Fisiologis pada Wanita Hamil
1) Perubahan Fisiologis selama kehamilan
a) Perubahan pada sistem reproduksi
(1) Uterus
(a) Uterus membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik (menyerap cairan). Ukuran pada kehamilan cukup bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
(b) Berat uterus naik dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
(c) Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
(Mochtar, 1998; 35-36).
(2) Indung telur (ovarium)
Ovulasi berhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Mochtar, 1998; 36).
(3) Vagina dan vulva
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan (Mochtar, 1998; 36).
(4) Dinding perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra (Mochtar, 1998; 36).

b) Perubahan pada organ dan sistem lainnya
(1) Sistem sirkulasi darah
(a) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak  30%.
(b) Jumlah protein darah, albumin dan gamaglobulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.
(c) Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan. Konsentrasi Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya lebih besar dibandingkan Hb pada organ yang tidak hamil. Leukosit meningkat 10.000 /cc begitu pula dengan produksi trombosit.
(d) Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua kemudian akan naik lagi seperti pada pra-hamil. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.

Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
(Mochtar, 1998; 37-38).
(2) Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, yang lebih menonjol adalah pernapasan dada (Mochtar, 1998; 38).
(3) Saluran pencernaan
Salivasi meningkat, pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Reabsorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah sering terjadi, biasanya pada pagi hari (Mochtar, 1998; 38).
(4) Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium (Mochtar, 1998; 38).
(5) Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi yaitu pada muka disebut chloasma gravidarum, puting susu dan aerola mammae, perut liena nigra dan pada vulva (Mochtar, 1998; 38).
(6) Kelenjar
Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit, kelenjar hipofise membesar pada lobus anterior dan kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh (Mochtar, 1998; 39).
(7) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat. Hiperpigmentasi pada puting susu dan aerola payudara. Apabila diperah keluar, air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Mochtar, 1998; 40).
c) Perubahan metabolisme
Umumnya, kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dalam kondisi sehat.
(1) Tingkat metabolik basah meninggi hingga 15-20%, terutama pada trimester akhir.
(2) Keseimbangan asam-alkali sedikit mengalami perubahan pada konsentrasi alkali.
(3) Dibutuhkan protein yang banyak untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.
(4) Hidrat arang seorang wanita hamil sering merasa haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
(5) Kadar kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc.
(6) Metabolisme mineral, kebutuhan kalsium rata-rata 1,5 gram sehari sedangkan untuk pembentukan tulang-tulang terutama pada trimester terakhir dibutuhkan 30-40 gram. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2 gram perhari, dibutuhkan tambahan zat besi 800 mg atau 30-50 mg sehari. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
(7) Berat badan naik sekitar 6,5 – 16,5 kg
(8) Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi
(9) Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus mengandung banyak protein.
(Mochtar, 1998; 39-40).
2) Hormon yang berpengaruh pada kehamilan
a) Progesteron, diproduksi oleh indung telur selama minggu-minggu pertama setelah pembuahan, lalu diambil alih oleh plasenta. Progesteron mempunyai fungsi mengendurkan serabut-serabut otot uterus dan menstimulasi pertumbuhan uterus.
b) Estrogen, fungsi hormon estrogen adalah menstimulasi perubahan uterus dan menstimulasi perubahan payudara serta membantu pertumbuhan fetus dan plasenta.
c) Human Placental Lactugan, diproduksi oleh plasenta dan juga digunakan untuk memeriksa fungsi plasenta.
d) Prolaktin, dikeluarkan oleh kelenjar pituary dan mungkin juga oleh fetus dan plasenta. Kadarnya meningkat pada kehamilan awal dan tinggi saat persalinan. Kemudian menurun perlahan, tapi meningkat kembali setiap saat ketika menyusui bayi.
e) Oksitosin, diproduksi oleh pituary. Fungsinya merangsang kontraksi dan memulai keluarnya ASI.
(Rose, 1999; 72).
3) Perubahan Fisiologis Trimester III
a) Minggu ke-28 / bulan ke-7
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid. Haemorroids mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernapasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Kemungkinan lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.

b) Minggu ke-32 / bulan ke-8
Fundus mencapai prosesus xiphoid, payudara penuh dan sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.
c) Minggu ke-38 / bulan ke-9
Penurunan bayi ke dalam pelvik atau panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. Ibu ingin sekali melahirkan bayi, mungkin memiliki energi final yang meluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat, Braxton Hick meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan (Hyre, 2003; 13-14).
4) Perubahan Psikologis selama Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu pada bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu sering sekali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bagi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya (Hyre, 2003; 28).
d. Kebutuhan selama Kehamilan
1) Makanan dalam kehamilan
Ibu hamil memerlukan tambahan beberapa zat-zat untuk pertumbuhan janin agar sehat dan ini hanya bisa diperoleh dari makanan. Makanan diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme. Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5 sampai 16 kg.
Tabel 2.1
Kebutuhan Makanan Sehari-hari Ibu Hamil
Kalori dan Zat Makanan Tidak Hamil Hamil
Kalori 2000 2300
Protein 55 gram 65 gram
Kalsium (Ca) 0,5 gram 1 gram
Zat Besi (Fe) 12 gram 17 gram
Vitamin A 5000 IU 6000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg
Niasin 13 mg 15 mg
Vi 60 mg 90 mg
Sumber : Mochtar, 1998; 60
Semua zat tersebut diatas, diperoleh dari makanan yang dimakan sehari-hari. Menu disusun menurut petunjuk baku “4 sehat 5 sempurna” dan dapat diketahui bahwa makanan yang mahal harganya belum tentu tinggi nilai gizinya, sebaiknya banyak bahan yang murah harganya, namun mempunyai nilai gizi yang tinggi. Hendaknya makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna, karena nilai gizinya tinggi untuk kesehatan (Mochtar, 1998; 59).
2) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, tidak ada ikatan pada daerah perut, kutang harus menyokong payudara, tumit sepatu tidak boleh terlalu tinggi serta pakaian dalam harus selalu bersih (Mochtar, 1998; 61).
3) Merokok
Wanita hamil dilarang merokok karena bisa berakibat berat badan bayi lebih kecil (Mochtar, 1998; 60).
4) Obat-obatan
Perlu dipertanyakan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut (Mochtar, 1998; 60).
5) Gerak badan
Gerak badan yang melelahkan dilarang, dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar. Gerak badan di tempat :
a) Berdiri-jongkok
b) Terlentang-kaki diangkat
c) Terlentang-perut diangkat
d) Melatih pernapasan
(Mochtar, 1998; 61).

6) Kerja
Boleh kerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil yang teratur (Mochtar, 1998; 61).
7) Bepergian
Boleh dilakukan asal tidak terlalu lama dan melelahkan, duduk lama statis vena menyebebkan tromboflebitis dan kaki bengkak, boleh bepergian menggunakan pesawat udara (Mochtar, 1998; 61).
8) Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat, tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan (Mochtar, 1998; 61).
9) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekresi dan keringat bertambah. Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998; 61).
10) Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah.
a) Sering abortus atau prematur
b) Perdarahan pervaginam
c) Koitus harus hati-hati pada minggu terakhir
d) Dilarang koitus bila ketuban sudah pecah
e) Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus mengakibatkan partus prematurus
(Mochtar, 1998; 62).
11) Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan, karena itu dianjurkan latihan kejiwaan untuk menghadapi persalinan. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien penolong dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan:
a) Latihan-latihan fisik dan kejiwaan
b) Mendidik cara-cara perawatan bayi
c) Berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis
(Mochtar, 1998; 62).
12) Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah, bukan menekan dari depan.
Dua bulan terakhir dilakukan message, colostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 1998; 62).
13) Persiapan persalinan
a) Membuat rencana persalinan
b) Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambilan keputusan utama tidak ada
c) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
d) Membuat rencana (pola menabung)
e) Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
(Hyre, 2003; 97-98).
14) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yaitu:
a) Perdarahan vagina
b) Sakit kepala yang hebat menetap yang tidak hilang
c) Nyeri abdomen yang hebat
d) Bengkak pada muka dan tangan
e) Bayi kurang bergerak seperti biasa
(Hyre, 2003; 90).
15) Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robeken-robekan kecil pada serviks
c) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d) Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada
(Mochtar, 1998; 93).
e. Penatalaksanaan Ibu Hamil Normal Trimester III
Penatalaksanaan ibu hamil normal dilaksanakan melalui pengawasan antenatal yang memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
1) Tujuan khusus pengawasan antenatal
a) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.
b) Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang diderita sedini mungkin.
c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
d) Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
(Mochtar, 1998; 47-48).
2) Jadwal pemeriksaan kehamilan
a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
b) Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.
c) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.
d) Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
e) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
(Mochtar,1998; 48).
3) Jadwal dilakukannya ANC trimester III :
a) Setiap seminggu atau 2 minggu sekali sampai ada tanda kelahiran tiba.
b) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan.
c) Diet 4 sehat 5 sempurna.
d) Pemeriksaan ultrasonografi.
e) Imunisasi Tetanus II.
f) Observasi penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trimester III, berbagai kelainan kehamilan trimester III.
g) Rencana pengobatan
h) Nasehat dan petunjuk tentang tanda inpartu dan kemana harus datang untuk melahirkan.
(Manuaba, 2001; 184).
2. Kehamilan dengan Nyeri Punggung
a. Pengertian Nyeri Punggung
Nyeri punggung merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakral. Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuhnya (Varney, 2006; 542).

b. Faktor-faktor Penyebab Nyeri Punggung
Penyebab awal sakit punggung adalah semakin besarnya beban yang dibawa oleh perut ibu hamil. Selain itu, titik poros gaya berat ibu berubah dengan mengikuti perut yang semakin membesar ke depan. Postur tubuh ibu hamil yang cenderung melengkung ke belakang membuat sambungan-sambungan tulang belakang tertarik. Padahal, selama hamil plasenta di rahim ibu memproduksi hormon progesteron yang melunakkan jaringan ikat penyangga tulang belakang. Pelunakan ini menyebabkan jaringan melonggar. Akibatnya, sambungan-sambungan tulang belakang yang tertarik menjadi lebih sering bergeser, sementara bagian lainnya lebih sering meregang. Inilah yang menimbulkan rasa sakit selama kehamilan (http://www.fajar.co.id, diperoleh tanggal 22 Mei 2008).
c. Dasar Anatomis dan Fisiologis Nyeri Punggung pada Trimester II dan III
1) Kurvaktur dari vertebra lumbosakral yang meningkat saat uterus terus membesar.
2) Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf.
3) Penambahan ukuran payudara.
4) Kadar hormon yang meningkat menyebabkan cartilage di dalam sendi-sendi besar menjadi lembek.
5) Keletihan.
6) Mekanisme tubuh yang kurang baik, yakni menempatkan beban tegangan pada punggung bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk bukan dengan berjongkok
(Hyre, 2003; 86-87).
d. Cara Mengatasi Nyeri Punggung
1) Postur tubuh yang baik.
2) Mekanik tubuh yang tepat mengangkat beban.
3) Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat.
4) Ayunkan panggul atau miringkan panggul.
5) Gunakan sepatu tumit rendah.
6) Jika masalah bertambah parah, penggunaan penyokong abdomen eksternal dianjurkan.
7) Kompres hangat pada punggung.
8) Kompres es pada punggung.
9) Pijatan atau usapan pada punggung.
(Varney, 2006; 542).

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER III DENGAN NYERI PUNGGUNG
Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan pelaksanaan dan evaluasi (KepMenKes, 2007; 5).
Penulis menerapkan manajemen kebidanan menurut Hellen Varney, yang terdiri dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi. Langkah-langkah tersebut adalah :
1. Pengkajian
a. Data subyektif merupakan pernyataan yang disampaikan oleh pasien dan dicatat sebagai kutipan langsung dan hanya mencatat tanda-tanda dan perilaku klien tanpa membuat tafsiran atau kesimpulan, adapun data subyektif terdiri dari :
1) Identitas
Nama ditanyakan untuk mengenal pasien. Umur untuk mengetahui faktor resiko dilihat dari umur pasien. Umur 35 tahun atau lebih mempunyai komplikasi yang lebih besar. Agama berguna dalam memberikan motivasi sesuai dengan kepercayaan pasien. Suku/bangsa untuk mengetahui faktor bawaan/ras. Menurut Saifuddin (2002) pendidikan ditanyakan untuk mengetahui tingkat pendidikan yang penting dalam memberikan pendidikan kesehatan. Pekerjaan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan pasien. Penghasilan untuk mengetahui status ekonomi pasien. Alamat untuk mengetahui lingkungan tempat tinggal pasien (Varney, 2007; 31).
2) Keluhan
Apa yang dirasakan pasien dalam kaitannya dengan terjadinya nyeri punggung yaitu rasa nyeri pada bagian atas punggung (Rose, 1999; 88).
a) Data Kebidanan
(1) Riwayat haid
Menarche untuk mengetahui kematangan fungsi alat reproduksi pada umur berapa. Siklus haid, untuk mengetahui siklus pendek, panjang, teratur atau tidak. Lamanya berapa hari. Keluhan selama haid, untuk mengetahui haid terakhir ibu mengalami dismenorea atau tidak. HPHT, untuk mengetahui haid terakhir ibu yang berguna untuk menentukan perkiraan bayi lahir (Varney, 2007; 33).
(2) Riwayat perkawinan
Menanyakan kawin pertama kali umur berapa, sudah berapa kali ibu kawin, dan sudah berapa lama ibu kawin, untuk mengetahui ibu termasuk infertile atau tidak (Pusdiknakes, 2003; 39).

(3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Mengetahui riwayat kehamilan yang lalu sudah berapa kali ibu hamil dan apakah pernah mengalami keguguran. Menanyakan berapa jumlah anak yang hidup, lahir secara prematur serta menanyakan apakah ibu pernah mengalami penyulit atau komplikasi saat kehamilan, persalinan maupun nifas (Pusdiknakes, 2003; 49).
(4) Riwayat kehamilan sekarang
Mengetahui ibu hamil yang keberapa, pernah aborsi, pernah bersalin atau belum serta umur kehamilan sudah berapa minggu, gerakan janin mulai dirasakan kapan dan berapa kali gerakan janin dirasakan dalam sehari, keluhan yang berhubungan dengan kehamilannya sehingga ibu memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui status kehamilan ibu, serta imunisasi dan terapi yang telah ibu dapatkan. Keluhan ibu digunakan sebagai dasar dalam memberikan pengobatan, karena ibu hamil dengan nyeri punggung membutuhkan KIE dalam perawatan antenatal (Pusdiknakes, 2003; 38).
b) Data Kesehatan
(1) Riwayat kesehatan yang lalu
Menayakan pada ibu apakah ibu pernah di rawat di rumah sakit atau penah menderita suatu penyakit yang berbahaya seperti hipertensi; dalam kehamilan dapat disertai dengan proteinuria dan oedem sehingga dalam proses persalinan dapat menyebabkan kejang pada ibu yang dapat membahayakan ibu dan bayinya. Diabetes melitus; perlu ditanyakan karena dalam kehamilan penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, hidramnion, pre-eklamsi, kesalahan letak janin dan insufiensi plasenta. Malaria; dalam kehamilan dapat menyebabakan abortus, partus prematurus, kematian janin dalam rahim, dismaturitas dan anemia. Riwayat kesehatan yang lalu dapat membantu dalam mengidentifikasi kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kehamilan atau bayi baru lahir (Pusdiknakes, 2003; 39; Mochtar, 1998; 186).
(2) Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang ditanyakan untuk mengetahui status kesehatan ibu saat ini, apakah ibu sedang menderita suatu penyakit berbahaya seperti penyakit jantung; dalam kehamilan perlu ditanyakan karena penyakit jantung dapat mengakibatkan abortus, prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin dalam rahim. PMS; dalam kehamilan dapat menyebabkan infeksi pada janin, partus prematurus dan dapat terjadi kelainan kongenital pada janin. Penyakit lain yang perlu ditanyakan antara lain hipertensi, diabetes melitus, malaria, dan sebagainya yang dapat membahayakan ibu dan janinnya (Pusdiknakes, 2003; 50; Mochtar, 1998;182).
(3) Riwayat kesehatan keluarga
Menanyakan apakah dalam keluarga mempunyai penyakit menular dan menurun seperti penyakit jantung, hipertensi, tuberkulosis; dalam kehamilan perlu ditanyakan karena penyakit tuberkulosis dapat memperparah kondisi ibu sehingga membahayakan ibu maupun janinnya. Epilepsi; dalam kehamilan juga perlu ditanyakan karena dapat menyebabkan abortus, partus prematurus, kelainan kongenital dan sebagainya serta menanyakan pada ibu apakah dalam keluarga memilki keturunan kembar atau tidak (Bates, 1998; 6; Mochtar, 1998; 176).
c) Data Kebiasaan Sehari-hari
(1) Nutrisi
Pemenuhan nutrisi perlu ditanyakan untuk mengetahui asupan gizi ibu, antara lain; bagaimana frekuensi, porsi, kualitas makan sebagai gambaran keadaan ibu sebelum dan sesudah hamil. Jenis dan jumlah ibu minum serta ada keluhan atau tidak dalam makan sehari-hari. Ibu mempunyai kebiasaan pantang makan atau tidak. Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran (Mochtar, 1998; 59-60).
(2) Eliminasi
Pola eliminasi ketika hamil penting diketahui, apakah ada gangguan pola eliminasi. Menggambarkan berapa kali sehari ibu hamil BAK, BAB serta konsistensi fesesnya karena pada saat hamil ibu mengalami perubahan pada sistem traktus urinarius dan traktus digestivus (Mochtar, 1998; 44).
(3) Pola seksual
Berapa kali seminggu selama hamil dan sebelum hamil serta ditanyakan apakah ada keluhan (Varney, 2007; 33).
(4) Personal Hygiene
Personal hygiene perlu ditanyakan untuk mengetahui kebersihan atau hygiene ibu terutama perawatan kulit karena kulit befungsi untuk ekskresi. Kesehatan ibu hamil terjaga atau tidak dapat dikaji personal hygiennya, berapa kali ibu mandi dalam sehari, keramas dalam seminggu, ganti baju, sikat gigi berapa kali dalam sehari (Mochtar, 1998; 61-62).
(5) Istirahat
Istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Bagaimana pola tidur dalam sehari dan apakah ada keluhan (Mochtar, 1998; 61).
(6) Pola aktifitas
Pola aktifitas perlu ditanyakan untuk mengetahui aktifitas rutin ibu setiap hari yang dapat mempengaruhi kehamilan. Selama kehamilan ibu boleh melakukan pekerjaan seperti biasa asalkan tidak terlalu melelahkan (Mochtar, 1998; 61-62).
d) Riwayat kontrasepsi
Perlu ditanyakan untuk mengetahui kontrasepsi yang digunakan saat ini, pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi, efek samping penggunaan kontrasepsi, konsistensi penggunaan dan lamanya penggunaan kontrasepsi serta perlu ditanyakan juga penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya dan alasan penghentian kontrasepsi tersebut (Varney, 2007; 33).
e) Riwayat psikososial
Riwayat psikososial ditanyakan untuk nengetahui status perkawinan, respon orang tua dan keluarga terhadap kehamilannya, dukungan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga, kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat atau alkohol, beban kerja dan kegiatan sehari-hari, tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan (Pusdiknakes, 2003; 39).
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan umum
Dikaji untuk mengetahui kedaaan umum dan kesadaran. Pengukuran Vital Sign sangat diperlukan untuk memantau perkembangan kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan Vital Sign meliputi suhu, nadi, tekanan darah dan pernapasan. Pengukuran berat badan, tinggi badan dan LILA juga perlu dilakukan (Pusdiknakes, 2003; 44).
2) Pemeriksaan fisik
(a) Kepala : warna rambut, ada lesi atau tidak dan tekstur rambut apakah distribusi penuh di atas kulit kepala atau tidak. Hal ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemenuhan gizi (Morton, 2003; 452).
(b) Muka : wajah ada cloasma, oedem, pucat atau tidak.
(c) Mata : keadaan konjungtiva dan skleranya ada kelainan atau tidak, untuk mengetahui konjungtivitis dan perubahan sklera yang dapat terjadi karena adanya gangguan sistemik (Morton, 2003; 465).
(d) Hidung : apakah sering flu, hidung tersumbat, ada perdarahan hidung, ada gatal atau tidak (Bates, 1998; 7).
(e) Mulut : pemeriksaan pada mulut dilakukan pada bibir apakah sianosis atau tidak, apakah ada lesi atau stomatitis, warna gusi, lidah dan pada gigi apakah terdapat caries (Morton, 2003; 458). Kondisi gigi, ada perdarahan pada gusi atau tidak dan lain-lain (Bates, 1998; 7).
(f) Telinga : simetris atau tidak, ada nyeri tekan atau pembengkakan nodul, lesi dan serumen atau tidak (Morton, 2003; 466).
(g) Leher : ada benjolan pada leher, pembengkakan kelenjar tiroid, nyeri atau kaku pada leher atau tidak (Bates, 1998; 7).
(h) Dada : perhatikan bentuk payudara, ukuran dan kesimetrisannya. Apakah puting payudara menonjol atau masuk kedalam, apakah ada kolostrum atau cairan yang keluar. Lakukan pemeriksaan palpasi untuk mengetahui apakah ada masa dan pembesaran kelenjar limfe (Pusdiknakes, 2003; 51).
(i) Abdomen : dikaji untuk mengetahui apakah abdomen sesuai dengan umur kehamilan, apakah ada bekas operasi, linea nigra dan striae gravidarum. Pada palpasi diketahui presentasi, letak, posisi, taksiran berat janin dan penurunan kepala janin pada umur kehamilan lebih dari 36 minggu. Auskultasi dapat diketahui keadaan janin melalui DJJ (Pusdiknakes, 2003; 51).
(j) Panggul : Menilai keadaan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang menimbulkan penyulit dalam persalinan (Pusdiknakes, 2003; 51-52).
(k) Genetalia : bagaimana keadaan genetalia, vulva, labia mayora, minora, ada pengeluaran pervaginam atau tidak, misalnya darah atau cairan. Ada pembesaran kelenjar bartholini atau tidak, adanya oedem, varises dan kebersihannya (Pusdiknakes, 2003; 45).
(l) Ekstrimitas : pemeriksaan ekstremitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada oedem pada jari tangan, kuku jari pucat atau tidak, memeriksa apakah ada varises, dan memeriksa reflek patella untuk mengetahui apakah terjadi gerakan hypo atau hyper pada kaki (Pusdiknakes, 2003; 44).
3) Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk mengetahui protein urin, hemoglobin, glukosa urin (Hyre, 2003; 53).
2. Interprestasi Data
Interprestasi data dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpertasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpertasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik, rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan akan tetapi tetap membutuhkan penangananan untuk mengembangkan teori asuhan yang menyeluruh. Berdasarkan tanda dan gejala serta perubahan yang terjadi setelah dilakukan pengkajian dan pemeriksaaan maka dapat ditentukan diagnosa kebidanannya yaitu ibu hamil normal trimester III dengan keluhan nyeri punggung (Hyre, 2003; 74-86).
3. Diagnosa Potensial
Dari buku yang dibaca oleh penulis, bahwa teori mengenai ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung, tidak ada diagnosa potensialnya.
4. Antisipasi
Diagnosa potensial pada kasus ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung ini tidak ada, sehingga antisipasi tidak dilakukan.
5. Rencana Tindakan
Meliputi strategi desain atau penanganan untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi dalam diagnosa kebidanan. Rencana tindakan pada ibu hamil normal dengan nyeri punggung adalah :
a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan dirinya
b. Beritahu ibu tentang penyebab nyeri punggung dan cara mengatasinya (Hyre, 2003; 86-87)
c. Beri ibu tablet tambah darah (Saifudin, 2002; N-4) dan vitamin.
d. Jelaskan pada ibu tentang gizi nutrisi ibu hamil dan sarankan tetap mengkonsumsi makanan bergizi (Mochtar, 1998; 59).
e. Beritahu ibu untuk tidak takut melakukan hubungan seksual dan posisi ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual (Curtis, 2001; 169).
f. Jelaskan cara merawat payudara (Saifuddin, 2002; N-4).
g. Beritahu ibu tentang kunjungan ulang untuk memeriksakan kehamilannya kembali (Saifuddin, 2002; N-4).
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara efisien dan aman. Pelaksanaan di sini merupakan pelaksanaan oleh penulis bersama pasien dan keluarga, jadi dalam proses manajemen kebidanan dilakukan oleh bidan dengan rencana yang telah ditetapkan.. Walaupun bidan tidak melakukan sendiri tetapi ia tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Pada pelaksanaan yang memerlukan tindakan di luar kewenangan maka perlu kolaborasi atau dirujuk. Pada langkah ini diharapkan bidan dapat mengamati dan mengawasi kemajuan pasien. Pelaksanaan tindakan selalu dilaksanakan dalam waktu yang singkat, efektif, hemat dan berkualitas.

7. Evaluasi
Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya (Pusdiknakes, 2003; 35).
Hasil yang diharapkan pada asuhan kebidanan ini adalah nyeri punggung ibu hamil trimester III dapat teratasi.

BAB III
LAPORAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. LAPORAN KASUS
Tanggal pengkajian : 9 April 2008
Pukul : 16.30 WIB
1. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
1) Identitas
Istri Suami
a) Nama : Ny. S Tn. S
b) Umur : 25 tahun 29 tahun
c) Agama : Islam Islam
d) Pendidikan : SMP SMA
e) Pekerjaan : tidak bekerja Pamong desa
f) Penghasilan : tidak ada + Rp 800.000/bln
g) Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa/ Indonesia
h) Alamat : Tundungan RT 2/RW 4, Cabeyan, Bendosari, Sukoharjo
2) Keluhan Utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya karena rasa nyeri di punggung sejak 5 hari yang lalu.

3) Data Kebidanan
a) Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan pertama kali haid pada umur 13 tahun. Lama haid 6-7 hari, dalam sehari 1-2x ganti tella, keluhan tidak ada, hari pertama haid terakhir 18 Agustus 2007, hari perkiraan lahir 25 Mei 2008.
b) Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan menikah yang pertama kali dan merupakan istri pertama, menikah pada umur 19 tahun, lamanya 6 tahun.
c) Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan bahwa setelah melahirkan anak yang pertama ibu menggunakan kontrasepsi jenis pil selama 3,5 tahun, kemudian dihentikan karena ingin memiliki anak.
d) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan pada kehamilan pertama dengan umur kehamilan 40 minggu lahir secara normal jenis kelamin laki-laki, BB: 3200 gram, PB: 50 cm ditolong oleh bidan di RB, dan nifas ibu normal. Pada kehamilan kedua ini umur kehamilan 8 bulan.
e) Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua. ANC 8x di bidan, TM I: 3x, TM II: 3x, TM III: 2x.
Dari hasil ANC didapatkan hal-hal, sebagai berikut:
(1) Keluhan pada trimester I: mual muntah
Terapi yang diberikan: B6, Fe, Kalk
(2) Keluhan pada trimester II: tidak ada
Terapi yang diberikan: B12, Fe, Kalk
(3) Keluhan pada trimester III: sering kencing, nyeri punggung
Terapi yang diberikan: B1,B12, Fe
(4) Imunisasi TT yang didapat pada waktu hamil 2x, TT1 pada usia 5 bulan, TT2 pada usia 6 bulan.
(5) Pemeriksaan laboratorium pada umur kehamilan 2 bulan Hb: 11,2 gr%
(6) Ibu mengatakan merasakan gerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 5 bulan sering dan teratur.
4) Data Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit, seperti DM, hipertensi, jantung, TBC, ginjal. Sekarang ibu mengeluh nyeri punggung sejak 5 hari yang lalu.
b) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu belum pernah menderita penyakit, seperti DM, hipertensi, TBC, jantung, ginjal, serta ibu belum pernah dirawat di RS.

c) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis, menular, maupun menurun serta tidak ada riwayat keturunan kembar.
5) Data Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Ibu mengatakan sebelum hamil pola makan ibu teratur, ibu makan 3 kali sehari porsi 1 piring sedang komposisi nasi, sayur (bayam, kangkung), lauk (telur, tempe, tahu), kadang buah (pepaya, jeruk), sedangkan minum 6-7 gelas/hari, jenis air putih, air teh, dan susu. Selama hamil ibu makan 3-5x sehari dengan komposisi nasi 1 piring sedang, sayur (kangkung, bayam), lauk (telur, tempe, tahu), buah (pisang, jeruk), dan kadang makan roti biscuit dan minum 6-8 gelas dalam sehari dengan komposisi air putih, air teh. Ibu mengatakan tidak memiliki makanan pantangan.
b) Pola eliminasi
Ibu mengatakan sebelum hamil BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna kuning tengguli, bau khas feses, konstipasi tidak ada, selama hamil BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna kuning tengguli, bau khas feses, tidak ada keluhan. Sebelum hamil BAK 3-4 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan, selama hamil BAK ±10 kali sehari, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
c) Personal hygiene
Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil mandi 2 kali sehari dengan air sumur menggunakan sabun mandi, gosok gigi 2 kali dengan pasta gigi, keramas 3 kali dalam seminggu dengan shampoo, ganti baju dan pakaian dalam 2 kali sehari dan setelah BAB/BAK selalu cebok sampai bersih.
d) Pola istirahat dan tidur
Sebelum hamil ibu mengatakan tidur malam 7-8 jam sehari,ibu tidak pernah tidur siang karena sebelum hamil ibu bekerja.Selama hamil ibu tidur malam 7 jam sehari, tidur siang + 1 jam. Namun selama 5 hari ini, tidur ibu kurang nyenyak karena nyeri di punggung.
e) Pola aktifitas
Sebelum hamil ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak, mengepel. Selama hamil ibu melakukan kegiatan rumah tangga seperti sebelum hamil.
f) Pola hubungan seksual
Sebelum hamil ibu melakukan hubungan seksual 3x seminggu Selama hamil ibu jarang melakukan hubungan seksual. Frekuensi hubungan + 1-2x seminggu.
Keluhan: Ibu takut membahayakan janin dalam kandungannya.

g) Kebiasaan buruk
Ibu tidak mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok, minum-minuman beralkohol maupun obat-obatan tanpa resep dokter atau tenaga kesehatan dan tidak mengkonsumsi jamu tradisional.
6) Data Psikososial dan Spiritual
a) Tanggapan dan harapan ibu
Ibu merasa senang dengan kehamilannya, karena ini merupakan kehamilan yang kedua. Ibu berharap nyeri punggungnya berkurang sehingga tidak mengganggu kehamilannya.
b) Suami dan keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga cemas sehubungan dengan nyeri punggung yang dirasakannya dan menyuruh ibu untuk periksa ke bidan.
c) Pengambil keputusan
Ibu mengatakan dalam keluarganya pengambil keputusan pertama dalam keluarganya adalah suami.
d) Lingkungan yang berpengaruh
Ibu tinggal bersama suami dan anaknya.
e) Aktifitas sosial
Ibu aktif mengikuti kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya seperti arisan dan pengajian.

f) Rencana persalinan
Ibu berencana melahirkan di RB Pintan Sari, karena dekat dengan rumahnya.
7) Data pengetahuan tentang kesehatan
a) Ibu belum mengetahui tentang penyebab nyeri punggung.
b) Ibu belum mengetahui tentang perawatan payudara.
c) Ibu takut untuk melakukan hubungan seksual.
d) Ibu belum mengetahui tentang nutrisi ibu hamil yang benar.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
a) Kesadaran : Compos mentis
b) Keadaan umum : Baik
c) Vital Sign : TD : 120/80 mmHg R : 20x /menit
S : 36,6 0C N : 80x /menit
d) TB : 159 cm
e) BB sebelum hamil : 52 kg
f) BB setelah hamil : 60 kg
g) LILA : 25 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, tidak ada ketombe dan tidak ada bekas luka.
b) Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.
c) Muka : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
d) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip tidak ada nyeri tekan.
e) Mulut : Bibir tidak ada stomatitis, gigi tidak caries, lidah bersih.
f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe maupun tyroid.
g) Dada : Payudara simetris, membesar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, agak, areola menghitam, puting susu menonjol, agak kotor, kolostrum belum keluar.
h) Abdomen : Tidak ada bekas operasi, membesar sesuai umur kehamilan, tidak ada striae gravidarum, dan terdapat linea nigra, waktu di palpasi uterus berkontraksi.
Leopold I: TFU 30 cm, teraba bagian bulat lunak tidak melenting.
Leopold II: Bagian kanan perut ibu teraba tahanan yang memanjang seperti papan dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III: Pada bagian segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian keras, bulat dan masih melenting.
Leopold IV: Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
DJJ positif, punctum maksimum berada di bagian kanan bawah perut ibu.
Frekuensi: (12-11-11) x 4: 136x /menit, teratur, kuat.
i) Punggung : Test CVAT negatif.
j) Ekstremitas : Atas dan bawah tidak terdapat oedema maupun varises, reflek patella kanan dan kiri positif.
3) Pemeriksaan Laboratorium
Tidak dilakukan.
2. INTERPRETASI DATA
Tanggal 9 April 2008 Jam 16.45 WIB
Diagnosa kebidanan
Ibu G2P1A0 umur 25 tahun, hamil 33 minggu 4 hari dengan nyeri punggung.
Dasar :
Data Subjektif :
a. Ibu mengatakan mengalami nyeri punggung sejak 5 hari yang lalu.
b. HPMT:18 Agustus 2007, HPL: 25 Mei 2008.
c. Ibu belum tahu cara perawatan payudara.
d. Ibu takut untuk melakukan hubungan seksual.
e. Ibu belum tahu tentang nutrisi ibu hamil secara benar.
Data Objektif :
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 36,6 0C
Respirasi : 20x /menit
Nadi : 80x /menit
b. Pemeriksaan Fisik
1) Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
2) Muka : Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
3) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe maupun tyroid.
4) Dada : Payudara simetris, membesar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, agak, areola menghitam, puting susu menonjol, agak kotor, kolostrum belum keluar.
5) Abdomen : Tidak ada bekas operasi, membesar sesuai umur kehamilan, tidak ada striae gravidarum, dan terdapat linea nigra, waktu di palpasi uterus berkontraksi.
Leopold I: TFU 30 cm, teraba bagian bulat lunak tidak melenting (bokong).
Leopold II: Bagian kanan perut ibu teraba tahanan yang memanjang seperti papan (punggung) dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janis (ekstremitas).
Leopold III: Pada bagian segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian keras, bulat dan melenting.
Leopold IV: Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
DJJ positif, punctum maksimum berada di bagian kanan bawah perut ibu. Frekuensi 136x/ menit, teratur, kuat.
6) Punggung : Test CVAT negatif.
7) Ekstremitas : Atas dan bawah tidak terdapat oedema maupun varises, reflek patella kanan dan kiri positif.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
4. ANTISIPASI
Tidak dilakukan.
5. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 9 April 2008 Jam 16.50 WIB
a. Beritahu ibu tentang penyebab nyeri punggung dan cara mengatasinya.
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan dirinya.
c. Beri B1, B12, Fe untuk menunjang kesehatan ibu dan cara minumnya.
d. Jelaskan pada ibu tentang gizi nutrisi ibu hamil dan sarankan tetap mengkonsumsi makanan bergizi.
e. Beritahu ibu untuk tidak takut melakukan hubungan seksual dan posisi ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual.
f. Jelaskan dan ajarkan pada ibu cara perawatan payudara
g. Lakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.

6. PELAKSANAAN
Tanggal 9April 2008 Jam 16.55 WIB
a. Memberitahu ibu tentang penyebab nyeri punggung seperti keletihan, menempatkan beban tegangan pada punggung dan bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk, memakai sepatu hak tinggi, mengangkat beban berat, kebiasaan mencondongkan bahu ke belakang menonjolkan perut. Cara mengatasinya menggunakan bodi mekanik yang benar yaitu berjongkok dan bukan membungkuk untuk mengangkat setiap benda agar kaki/paha menahan beban tegangan bukan punggung, tidak memakai hak tinggi, kompres hangat atau dingin pada punggung, pijatan atau usapan pada punggung.
b. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya normal dan janinnya dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan (normal).
c. Memberikan B1, B12, Fe dan cara minumnya B1 dosis 10 mg diminum 2x sehari, B12 dosis 10 mg diminum 2x sehari, Fe dosis 200 mg diminum 1x sehari dengan air putih atau air jeruk, tidak boleh diminum dengan air teh karena mengurangi penyerapan zat besi.
d. Menjelaskan pada ibu tentang nutrisi ibu hamil dan menyarankan ibu tetap mengkonsumsi makanan bergizi dan berserat tinggi (Lampiran 2).
e. Memberitahu ibu untuk tidak takut melakukan hubungan seksual kecuali bila sering abortus atau prematur, perdarahan pervaginam, dilarang koitus bila ketuban sudah pecah, orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus mengakibatkan partus prematurus. Menyarankan pada ibu dan pasangan untuk memilih posisi yang nyaman saat berhubungan badan sehubungan dengan pembesaran perut ibu, usahakan ibu yang berada dibawah dengan posisi siku lutut, berbaring miring atau suami yang dari belakang harus hati-hati karena sperma mengandung hormon prostaglandin, yaitu suatu zat yang dapat menyebabkan kontraksi uterus dan bisa menyebabkan partus prematurus (persalinan belum waktunya).
f. Menjelaskan dan mengajarkan pada ibu cara perawatan payudara (Lampiran 3).
g. Menganjurkan ibu untuk periksa ulang 1 minggu lagi.
7. EVALUASI
Tanggal 9 April 2008 Jam 17.40 WIB
a. Ibu sudah tahu penyebab nyeri punggung dan cara mengatasinya.
b. Ibu mengatakan bersedia mengkonsumsi B1, B12, Fe sesuai petunjuk bidan demi kesehatannya dan janinnya.
c. Ibu mengatakan akan melaksanakan semua yang disarankan oleh bidan seperti mengkonsumsi makanan bergizi, memilih posisi yang nyaman dan berhati-hati saat berhubungan badan.
d. Ibu mengatakan bersedia untuk melaksanakan perawatan payudara di rumah demi kesehatannya dan bayinya nanti.
e. Ibu bersedia memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.

KUNJUNGAN ULANG

1. PENGKAJIAN
Tanggal 16 April 2008 Jam 06.30 WIB
Data Subjektif :
a. Ibu mengatakan nyeri punggungnya sudah sangat berkurang.
b. Ibu mengatakan telah menuruti semua nasehat bidan dan mengkonsumsi makanan bergizi.
c. Ibu mengatakan telah mengkonsumsi zat besi dan vitamin yang diberikan setiap hari.
d. Ibu tidak takut lagi melakukan hubungan seksual
e. Ibu telah mengatakan telah melaksanakan perawatan payudara setiap hari sesuai dengan petunjuk bidan.
f. Ibu mengatakan belum tahu tanda-tanda bahaya kehamilan.
g. Ibu mengatakan belum tahu secara benar untuk mempersiapkan kelahiran.
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 80x /menit
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 20x /menit
Palpasi abdomen:
Waktu di palpasi uterus berkontraksi.
Leopold I : TFU 30 cm, teraba bagian bulat lunak tidak melenting.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan yang memanjang seperti papan dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janin.
Leopold III : Pada bagian segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian keras, bulat dan dapat digerakkan.
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
DJJ positif, punctum maksimum berada di bagian kanan bawah perut ibu. Frekuensi 136x /menit, teratur, kuat.
2. INTERPRETASI DATA
Tanggal 16 April 2008 Jam 06.50 WIB
Ibu G2P1A0 umur 25 tahun, hamil 34 minggu 4 hari dengan nyeri punggung.
Dasar :
Subjektif :
a. Ibu mengatakan nyeri punggungnya sudah sangat berkurang.
b. Ibu mengatakan belum tahu tanda-tanda bahaya kehamilan.
c. Ibu belum tahu secara benar untuk mempersiapkan kelahiran.
Objektif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign : Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 80x /menit
Suhu : 36,5 0C
Respirasi : 20x /menit
Palpasi abdomen:
Waktu di palpasi uterus berkontraksi.
Leopold I : TFU 30 cm, teraba bagian bulat lunak tidak melenting (bokong).
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan yang memanjang seperti papan (punggung) dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Pada bagian segmen bawah rahim (SBR) teraba bagian keras, bulat dan dapat digerakkan (preskep).
Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk PAP.
DJJ positif, punctum maksimum berada di bagian kanan bawah perut ibu. Frekuensi 136x /menit, teratur, kuat.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
4. ANTISIPASI
Tidak dilakukan.
5. RENCANA TINDAKAN
Tanggal16 April 2008 Jam 06.55 WIB
a. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
b. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
c. Berikan konseling kepada ibu cara yang benar untuk mempersiapkan kelahiran.
6. PELAKSANAAN
Tanggal 16 April 2008 Jam 07.00 WIB
a. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya normal dan janinnya dalam keadaan sehat dan tidak ada kelainan (normal).
b. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti gerakan janin yang berkurang, perut sakit, perdarahan, mata berkunang-kunang, pusing yang sangat dan bengkak pada wajah dan tangan.
c. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu dan keluarga cara mempersiapkan kelahiran yaitu membuat rencana kelahiran, termasuk menentukan penolong dan tempat persalinan (tenaga kesehatan), menyiapkan transportasi, siapa yang akan menemani ibu saat bersalin, menyiapkan biaya untuk menyiapkan persalinan., menentukan seorang pembuat keputusan kedua bila pembuat keputusan pertama (suami) tidak ada di tempat.
7. EVALUASI
Tanggal 16 April 2008 Jam 07.20 WIB
a. Ibu dapat menjelaskan kembali apa yang telah disampaikan.
b. Ibu mengatakan senang mendapat penjelasan sehingga ibu bisa menyiapkan kebutuhan untuk persalinannya dari sekarang.
c. Ibu berencana melahirkan di RB Pintan Sari Sukoharjo .
d. Ibu berencana memeriksakan kandungannya 2 minggu lagi.

B. PEMBAHASAN

Pada sub bab ini dibahas mengenai proses manajemen asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. S dengan nyeri punggung secara terperinci mulai dari langkah pertama yaitu pengkajian data sampai dengan evaluasi sebagai langkah terakhir. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat proses serta kesenjangan antara teori dan praktek langsung di lapangan juga alternatif dari permasalahan yang ada.
1. Pengkajian
Pengkajian data merupakan tahap awal untuk menentukan langkah berikutnya, dari penilaian keadaan umum ibu secara menyeluruh baik yang bersifat subjektif yang berasal dari keterangan pasien dan keluarga, serta yang bersifat objektif yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan kebidanan dan pemeriksaan penunjang lainnya, sehingga dapat menentukan diagnosa pada langkah selanjutnya. Selama melakukan pengkajian penulis tidak menemukan hambatan karena adanya kerja sama dan komunikasi yang baik antara penulis dan pasien.
Pada langkah ini yang perlu dibahas yaitu pada pemeriksaan punggung CVAT dilakukan perkusi ginjal pada setiap sudut kostovertebral (Morton, 2003; 280), pemeriksaan CVAT hasilnya negatif, dengan demikian nyeri punggung yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh penyakit ginjal. Pada peneriksaan laboratorium khususnya cek Hb penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek, cek Hb pada wanita hamil dilakukan 2x yaitu sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan (Hyre, 2003; 53), tetapi pemeriksaan Hb baru dilakukan 1x pada umur kehamilan 2 bulan. Hal ini dikarenakan umur kehamilan ibu baru 34 minggu 4 hari. Di RB tersebut biasanya melakukan pemeriksaan HB kedua pada umur kehamilan diatas 36 minggu.
2. Interpretasi Data
Pada langkah data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan yang ditegakkan dalam kasus ini adalah Ny. S G2P1A0 umur 25 tahun hamil 34 minggu 4 hari dengan nyeri punggung. Tidak ada masalah yang muncul dari nyeri punggung karena nyeri punggung adalah hal yang fisiologis, penyebab awal nyeri punggung adalah semakin besarnya beban yang dibawa oleh perut ibu hamil. Selain itu, titik poros gaya berat ibu berubah dengan mengikuti perut yang semakin membesar ke depan. Postur tubuh ibu hamil yang cenderung melengkung ke belakang membuat sambungan-sambungan tulang belakang tertarik. Inilah yang menimbulkan rasa sakit selama kehamilan (http://www.fajar.co.id, diperoleh tanggal 22 Mei 2008).
Dasar ini bersesuaian dengan gejala yang dialami Ny.S sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Faktor penghambat pada langkah ini tidak ada dan faktor pendukung dalam interpretasi data ini adalah data yang diberikan pada pasien, sehingga memudahkan penulis untuk mengelompokkan data dan menegakkan diagnosa kebidanan.
3. Diagnosa Potensial
Kasus pada Ny. S dengan nyeri punggung adalah hal yang fisiologis, maka tidak dibutuhkan penanganan segera. Selain itu tidak terdapat kelainan yang membutuhkan tindakan kegawatdaruratan dan kolaborasi atau rujukan serta penanganan secara team, sehingga diagnosa potensial tidak ditegakkan.
4. Antisipasi
Tidak ditegakkannya diagnosa potensial, maka tidak dilakukan tindakan antisipasi dalam langkah keempat ini.
5. Rencana Tindakan
Langkah ini adalah merencanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal trimester III dengan nyeri punggung secara menyeluruh dengan didukung berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Rencana tindakan tersebut adalah :
a. Beritahu ibu tentang penyebab nyeri punggung dan cara mengatasinya. Sesuai dengan teori penyebab nyeri punggung antara lain seperti keletihan, menempatkan beban tegangan pada punggung dan bukan pada paha, pada waktu mengangkat barang dengan membungkuk, memakai sepatu hak tinggi, mengangkat beban berat, kebiasaan mencondongkan bahu kebelakang serta menonjolkan perut (Hyre, 2003; 86-87).
b. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang dilakukan.
c. Berikan B1, B12, Fe yang menunjang kesehatan ibu dan cara minumnya. Sesuai dengan teori ibu hamil harus diberikan tablet tambah darah (Saifuddin, 2002; N-4) dan vitamin B1 dan B12.
d. Jelaskan pada ibu tentang gizi nutrisi ibu hamil dan sarankan tetap mengkonsumsi makanan bergizi. Sesuai dengan teori bahwa ibu hamil memerlukan tambahan beberapa zat untuk pertumbuhan janin agar sehat dan ini hanya bisa diperoleh dari makanan (Mochtar, 1998; 60).
e. Beritahu ibu untuk tidak takut melakukan hubungan seksual dan posisi ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual (Curtis, 2001; 169). Sesuai dengan teori hubungan seksual boleh dilakukan pada masa kehamilan kecuali bila ada kontra indikasi.
f. Jelaskan dan ajarkan pada ibu cara perawatan payudara sesuai dengan teori bahwa payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bayi, karena itu jauh sebelumnya harus dirawat (Mochtar, 1998; 48).
g. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan. Sesuai dengan teori tentang tanda bahaya kehamilan seperti gerakan janin yang berkurang, perut sakit, perdarahan, mata berkunang-kunang, pusing yang sangat dan bengkak pada wajah dan tangan (Hyre, 2003; 90).
h. Beritahu ibu cara yang benar untuk mempersiapkan kelahiran. Membuat rencana persalinan, termasuk menentukan penolong dan tempat persalinan (tenaga kesehatan), menyiapkan transportasi, siapa yang akan menemani ibu saat bersalin, menyiapkan biaya untuk menyiapkan persalinan, menentukan seorang pembuat keputusan kedua bila pembuat keputusan pertama (suami) tidak ada di tempat, mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan, membuat rencana atau pola menabung. Sesuai dengan teori pada kehamilan trimester III ibu dan keluarga harus merencanakan persiapan persalinan dan kemungkinan terjadi keadaan darurat (Hyre, 2003; 97-98).
i. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang berikutnya untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga bila sewaktu-waktu ada kelainan dapat segera dideteksi.
Pada langkah ini penulis tidak mengalami hambatan, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
6. Implementasi
Dari semua rencana tindakan sebagian besar dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik, karena adanya kerjasama yang baik antara ibu dan penulis.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan manajemen asuhan kebidanan, dan bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang diberikan.
Evaluasi pada Ny. S dengan keluhan nyeri punggung dapat teratasi. Hal ini terlihat dari nyeri punggung yang dirasakan ibu sudah sangat berkurang, keadaan ibu dan janin baik.
Hasil akhir yang diharapkan akan bisa terwujud, kehamilan berjalan normal dan tidak terjadi komplikasi.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Akhir dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal Trimester III pada Ny. S dengan Nyeri Punggung di RB Pintan Sari Sukoharjo”, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Penulis telah melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan nyeri punggung dan keluhan yang dialami ibu telah teratasi.
2. Penulis tidak menemukan komplikasi pada Ny. S selama kehamilannya sehingga kehamilan bisa berjalan normal.
3. Penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
4. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal trimester III sesuai dengan tujuh langkah Varney sehingga pengetahuan penulis dapat meningkat.

B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Tenaga Kesehatan Khususnya Bidan
Mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif khususnya pada ibu hamil normal trimester III sesuai dengan tujuh langkah Varney kepada ibu hamil agar setiap kehamilan dapat berjalan normal.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Bagi RB Pintan Sari Sukoharjo untuk mempertahankan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan nyeri punggung secara komprehensif dan intensif pada ibu sehingga kehamilan dapat berjalan dengan sehat dan aman.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan mutu pendidikan dan pengetahuan agar lebih berkualitas sehingga tercipta bidan-bidan yang profesional, terampil dan handal yang mampu memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2007). http://www.balita.anda.indoglobal.com, diperoleh tanggal 3 Maret 2007
Budiarto, Eko. (2001). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Curtis, Glade B. (2001). Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta: ARCAN
Depkes, RI. (1997). Konsep Manajemen dan Penerapan Manajemen Kebidanan. Jakarta: Depkes RI
Hidayat, Aziz Alimul. (2001). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC
Hyre, Anne. (2003). Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes
Kushartanti, BM Wara. (2004). Senam Hamil Menyamakan Kehamilan Mempermudah Persalinan. Yogyakarta: Lintang Pustaka
Lestariningsih, Sri. (2006). http://www.ayahbunda-online.com, diperoleh tanggal 14 Januari 2007
Manuaba, Ida Bagus. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutisi Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC
Mohtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC
Morton, Patricia G. (2003). Panduan Pemeriksaan Kesehatan dengan Dokumentasi SOAPIE. Jakarta: EGC
Nursalam. (2001). Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
Rose-Neil, Wendy. (1999). Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat
Saifuddin, Abdul Bari. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternatal dan Neonatal. Jakarta: YBPS
Taufiqurahman, Mochammad Arief. (2004). Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: CSGF
Varney, Hellen. (1997). Varney’s Midwifery Third Edition. London, Melbourne, Blackweel Scientific Publication Boston

Lampiran 2
PENDIDIKAN KESEHATAN
NUTRISI IBU HAMIL

1. Tujuan
a. TIU
Ibu hamil mengetahui, memahami, menyadari pentingnya nutrisi bagi ibu hamil serta menerapkannya sesuai dengan kemampuan keluarga.
b. TIK
1) Ibu mengetahui perlunya zat-zat gizi saat kehamilan.
2) Ibu mengetahui kebutuhan zat gizi yang harus dipenuhi pada masa kehamilan.
3) Ibu memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam makanan ibu hamil.
2. Pelaksana dan Sasaran
Pelaksana : Tari Wulandari
Sasaran : Ny. S
3. Waktu
Hari : Rabu
Tanggal : 9 April 2008 Jam 17.05 WIB
4. Tempat
RB Pintan Sari Sukoharjo
5. Metode dan Materi
Metode : Ceramah dan praktek
Materi : Terlampir

PENDIDIKAN KESEHATAN
NUTRISI PADA KEHAMILAN

Masa kehamilan adalah “masa pertumbuhan”, karena itu makanan ibu hamil memerlukan tambahan zat-zat gizi. Penambahan zat-zat gizi tersebut diperlukan untuk kesehatan ibu, pertumbuhan janin, pembentukan ASI. Saat persalinan serta kesehatan bayi baru lahir.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu serta janin. Selain itu juga, sangat mempengaruhi berat badan bayi lahir.
Beberapa kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Kalori
Di Indonesia, kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui sebesar 2300 dan 2800 Kkal. Pada awal kehamilan kebutuhan energi sangat sedikit, tapi pada trimester II kehamilan, kalori dibutuhkan untuk penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mammae dan penimbunan lemak. Sedangkan pada trimester akhir, kalori digunakan khususnya untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Beberapa sumber kalori adalah hidrat arang, protein dan lemak. Makanan yang mengandung hidrat arang, antara lain :
a. Golongan padi-padian, misalnya beras, jagung, gadung.
b. Golongan umbi-umbian, misalnya kentang, ubi jalar, dan ubi kayu.
c. Lain-lain, misalnya sagu.
2. Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, payudara, dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain-lain). Selama hamil dibutuhkan tambahan protein sebanyak 30 gr per hari. Sumber protein hewani yang terbaik adalah susu, daging, ikan, dan telur. Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang mengandung banyak protein adalah berbagai jenis kacang, tempe, tahu, dan sebagainya.
3. Mineral
Pada prinsipnya semua mineral, kecuali besi dapat terpenuhi dengan makanan sehari-hari yang adekuat, yakni dari buah-buahan, sayur-sayuran dan susu.
Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 17 mg per hari. Zat besi ini merupakan mineral yang terpenting saat kehamilan, karena berfungsi untuk pembentukan sel-sel darah merah. Oleh karena itu, anemia dapat terjadi bila kekurangan zat besi dalam diit.
Kebutuhan mineral kalsium umumnya dapat terpenuhi dengan minum susu. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gr per hari.
4. Vitamin
Vitamin telah dapat terpenuhi dengan makan sayur dari buah-buahan, tetapi bila perlu dapat diberikan ekstra vitamin. Vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada makanan ibu hamil, antara lain :
a. Ibu hamil tidak boleh makan berlebihan, tapi juga tidak boleh kekurangan. Makanan yang berlebihan tidak menyehatkan. Kelebihan berat badan dapat menimbulkan keracunan kehamilan atau ukuran bayi besar, sehingga akan mempersulit persalinan. Kekurangan makanan juga tidak menyehatkan. Tubuh ibu menjadi tidak cukup kuat untuk memelihara kehamilan dan menempuh persalinannya. Selain itu, bayi akan lahir dengan berat badan lahir rendah. Bayi demikian tergolong lemah, mudah sakit dan terancam kematian. Berat badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 kg sejak sebelum hamil.
b. Nasehat makanan bagi ibu hamil
1) Bila BB meningkat lebih dari 16 kg
a) Kurangi makanan yang banyak mengandung zat pati. Makanan yang berasal dari tepung, seperti beras, jagung, ketela, dan kue.
b) Kurangi makanan berlemak tinggi.
c) Konsumsi sayur dan buah-buahan harus cukup.
2) Bila BB tetap atau kurang
a) Perbanyak makanan berprotein tinggi, seperti telur, tahu, tempe, susu, daging, dan lain-lain.
b) Perbanyak pula jenis makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti bayam, katuk, kangkung, dan sayuran hijau lainnya untuk penambah darah.
3) Bila BB normal, namun kaki bengkak
Kurangi makanan yang mengandung garam.
Kebutuhan gizi ibu hamil pada kehamilan 5 bulan ke atas :
Bahan Makanan Jumlah Sehari
Nasi :
- Pilihan beras tumbuk ½ giling.
- Dapat diganti dengan singkong, ubi jalar, jagung, kentang atau sagu.
350 gr beras = 5 cangkir nasi atau 800 gr singkong, 350 gr jagung.
Lauk :
- Daging, ikan, telur, ikan asin.
- Tempe, tahu, dan oncom.
- Kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo.
100 gr daging = 2 potong + 100 gr tempe = 4 potong atau 100 gr tempe + 75 gr kacang hijau.
Sayuran :
- Pilihlah sayuran yang hijau atau berwarna lainnya (segar), misal wortel, tomat, dan lain-lain.
- Macam-macam daun-daunan.
- Sayur kacang-kacangan.
250 gr sayur = 2,5 cangkir.
Buah :
- Pilihlah buah menurut musim dan kesenangan.
- Batasi buah yang mengandung banyak lemak, misalnya durian, alpukat, dan lain-lain.
- Buah-buahan segar dan berair.
150 gr = 2 buah atau 30 gr pepaya = 3 potong.
Susu :
Minumlah susu atau dapat diganti dengan sari kedelai.
200 cc susu = 1 gelas susu + 25 gr gula.
EVALUASI

Pertanyaan :
1. Mengapa pada saat hamil harus makan makanan yang bergizi?
Jawab : Karena makanan bergizi berguna bagi kesehatan ibu, pertumbuhan janin, pembentukan ASI.

2. Sebutkan kebutuhan zat gizi yang diperlukan saat kehamilan!
Jawab : Kalori, protein, vitamin, dan mineral.

3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam makanan ibu hamil!
Jawab :
- Ibu tidak boleh makan berlebihan ataupun kekurangan.
- Bila berat badan meningkat lebih dari 16 kg, mengurangi makanan yang banyak mengandung zat pati (seperti beras, jagung, kue) dan makanan yang berlemak tinggi.
- Bila berat badan kurang atau tidak bertambah, makan makanan berprotein tinggi (misalnya telur, tahu-tempe, daging) dan makanan yang banyak mengandung serat.

Sumber:
Kasdu, Dini (2004). Gizi Ibu Hamil Agar Anak Sehat. Jakarta: 3G Publisher

0 komentar: